Sebenarnya Apa?


Hiduplah seorang anak yang hidup sebatang kara, keseharian dia hanyalah luntang lantung ataupun membantu orang yang ia lihat sedang kesusahan.
Selama bertahun-tahun seperti itu tidak ada perubahan yang ia rasakan selama ia hidup sendiri.
Sampai suatu ketika dia merasa kehadiran dia di dunia ini tidaklah berarti untuknya maupun untuk orang lain.

Masjid adalah satu satunya tujuan ia sekarang.
Dia bertemu dengan seorang ustadz dan bertanya,

Anak: “Assalamualaikum ustadz, saya ingin mencurahkan sebagian perasaan saya kepada bapak yang saya sendiri tidak mengerti apa ini, saya berharap setelah bercerita saya dapat hidup lebih tenang”

Ustadz: “Waalaikumsalam, silahkan berceritalah.”

Anak: “Saya berdiri disini hanya untuk diri saya sendiri, kedua orang tua saya meninggalkan saya di panti sedari saya kecil dan pada akhirnya saya memutuskan untuk hidup sendiri. “

Sang ustadz pun mendengarkan si anak dengan saksama
Anak: “keseharian saya hanyalah mencari puih puih logam maupun uang untuk makan dan sisanya tidur, bahkan saya tidak tahu tujuan saya berada disini. Saya merasa kehadiran saya tidaklah ada gunanya bahkan bagi saya sendiri. Tidak ada yang memerlukan maupun peduli dengan saya terhadap apa yang saya lakukan. Saya tidak mengerti.”

Ustadz: “Nak, kamu diciptakan oleh Allah SWT dengan segala kekurangan dan kelebihan. Tanpa kamu sadari kamu berguna bagi orang lain. Saat kamu mendapatkan uang dengan hasil jeripayahmu tandanya kamu sudah menolong orang untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dan tentang tujuan hidupmu, mungkin kamu harus merubah mindset kamu. Hiduplah karena Allah SWT insyaallah kamu akan tenang dan dilindunginya sepanjang hari. Allah SWT tidak memerlukan keimananmu, tapi kamu yang memerlukan keimanan kamu sendiri. Segala hal yang kamu lakukan, harus kamu lakukan dengan ikhlas dan tulus. Insyaallah hidupmu tenteram.

Sang anak pun tersenyum penuh makna seraya mengatakan terima kasih “

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Indonesia

se-nja